|
|
|
| PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Dinas Pertenian Tanaman
Pangan dan Hortikutural Kabupaten Kabupaten Pelalawan bekerja sama
dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Riau maka
menghasilkan bibit unggul lokal yang dinamakan Cekau Pelalawan. Hasil
dari bibit Cekau Pelalawan itu BPTP melakukan persilangan lagi, maka
menghasilkan padi unggul lokal dengan kehebatannya, jika cekau biasa
menhasilkan dalam satu hektare gabah lima toh per hektare.
Dengan
persilangan itu dapat menghasilakn tujuh ton gabah dalam satu hektare.
Sedangkan masa panennya hanya berkisar empat bulan. Penjelasan itu
disampaikan Kepala BPTP Provinsi Riau DR Masganti, bahwa Kabupaten
Pelalawan akan menjadi pemasok bibit padi, baik di Pelalawan khusunya
Riau pada umumnya, bahkan skala nasional.
Namun sawah yang
menghasilkan bibit unggul lokal ini wajib ditata dengan sebaik, tata
air, sawah dan penataan lainnya. Pokoknya semuanya harus dijaga dengan
sempurna agar air untuk mengairi sawah itu tetap ada, padi-padi yang
ditanam tidak kekeringan. Sehingga perencana yang dilakukan Dinas
Pertanian mendapat dukungan dinas yang berkaitan, seperti masalah air
dan jalan.
Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, saat ini
pekerjaan menanam padi dianggap tidak menjanjikan. Tak jarang sawah
warga tidak dikerjakan. Petani mengerjakan sawah dengan target hasilnya
hanya cukup makan dan tidak bisa untuk menyegolahkan anak. Para petani
pun bertani sambil bekerja di tempat lain, ini akibat pekerjaan sawah
itu dianggap tidak menjanjikan.
Petani mengeluhkan bercocok tanam padi banyak hamanya, seperti tikus, burung dan sebagainya sehingga hasilnya tidak memuaskan.
Menurut
Bupati HM Harris, jalan keluarnya 19 November 2012 lalu dilakukan tanam
serentak di Kecamatan Kuala Kampar yang dipusatkan di Desa Sungai Upih
seluas 5.000 hektare yang tersebar di beberapa desa.
‘’Jika tanam
serentak itu dilakukan semua pemilik lahan ikut menyemai dan
menanamnya, maka hama pun akan berkurang. Ini salah satu jalan untuk
menghindari hama itu,’’ jelas HM Harris.
Anggota DPR RI asal Riau
H Ady Sukemi memberi bantuan alat tanam. Alat tanam yang diberikan
anggota DPR RI itu bisa menanam padi untuk satu hektare hanya memerlukan
waktu empat jam.
Mesin ini sudah dipakai petani Kuala Kampar.
Setelah berhasil tanam serentak, kemudian akan dilakukan gerakan satu
tahun dua kali tanam, sehingga para petani pokus pada tanam padi, dan
sawah dapat dijadikan tumpuan hidup keluarga.
Adapun usaha lain
untuk meningkatkan petani padi, dengan cara memperluas lahan sawah.
Sawah yang ada akan ditingkatkan kualitas padi dan tanamnya setahun dua
kali.
Saat ini di Kabupaten Pelalawan luas lahan sawah itu 34.999
hektare. Luas sawah yang sedang ditanam 11.010 hektare, luas sawah yang
akan ditanam 2.176 hektare potensi yang belum ditanam padi seluas
21.813 hektare.
Selain program pertanian padi, pemerintah
mengajak warga untuk memanfaatkan lahan pekarangan. Pekarangan rumah
merupakan tempat terdekat dengan manusia yang bila dimanfaatkan dengan
baik dapat menghasilkan berbagai bahan pangan yang bergizi, berupa sayur
buah-buahan ikan dan ternah tersedia setiap saat.
Pekarangan
dapat merupakan penghasil bahan pangan tambah penghasil, bumbu
rempah-rempah dan obat-obatan. Selain itu dapat pula sebagai sumber
pendapatan karena hasil perkarangan tidak hanya untuk dapat dimakan
tetapi dapat juga dijual.
Pekarangan juga merupakan arena
pendidikan dan taman bagi anggota keluarga. Media pengajaran yang baik
untuk mengenal, menyayangai dan melestarikan flora fauna dan lingkungan
hidup.
Namun faktanya belum semua perkarang dimanfaatkan secara
baik. Pekarangan hanya ditanami beberapa komoditi saja. Petani belum
dapat merancang pola tanam pekarangan yang baik sehingga sering
mengalami kekurangan bahan makanan sepeti sayur, buah,buahan dan umbian.
Menu makanan keluarga kurang bervariasi dan tidak seimbang cenderung hanya mengubah keperluan karbohidrat saja.
Belum
bisa membatas pekarangan dengan pagar hidup atau memisahkan
bagian-bagian dalam pekarangan seperti mengurung ternak dengan baik dan
lainnya.
Sering terjadi kegagalan usaha tani di pekarangan karena
pengelolaannya kurang baik, kurang tersedia aneka macam benih/ bibit
dan mutunya kurang terjamin di samping itu belum semuanya petani mampu
menghasilkan benih bermutu.
Keluarga dapat menyediakan sendiri
bahan pangan yang beraneka ragam melalui pengelolaan berkarangan baik di
sekitar rumah ataupun tempat lain.
Dalam memanfaatkan pekarangan
tidak terlepas dari pengembangan tanaman bergizi, sehingga oleh karena
itu pemeliharaan komoditi untuk dimanfaatkan diperkirakan harus melihat
iklim tepat selera dari nilai gizinya.
Hal yang Perlu
diperhatikan. Pertama, ketinggian tempat penanaman. Jenis yang cocok di
daratan rendah sepeti daerah Riau khusunya Kabupaten Pelalawan adalah
bayam, cabai, kacang panjang, kangkung, terung dan lain-lain.
Kedua, keadaan tanah sayuran memerlukan tanah yang gembur dan tidak tergenang air.
Ketiga, sifat komoditi mudah tumbuh dan mudah dipelihara, mengandng gizi tinggi, paling disukai, mempunyai hasil yang tinggi.
Tahapan
teknik budidaya. Pertama, mengenventarisasi mana tanaman yang tidak
bermanfaat, lagi tanaman terlalu tanaman yang selalu berdsesakan, lalu
ditebang untuk membuat daerah terbuka (cukup cahaya cukup ruang tumbuh).
Kedua,
zonasi tanaman yaitu menuntukan daerah mana yang seharusnya untuk pohon
perdu, semak tanaman sayuran dan padang rumput agar semuanya gradiasi,
jenjang tangga, ketinggian yang baik sehingga cahaya mata hari dapat
secara optimal dapat dimanfaatkan.
Ketiga, persiapan lahan yang
baik pengemburan atau pembongkaran dari puing-puing penggunaan bahan
organik (pupuk kandang atau kompos) penggalian ganda.
Keempat,
persiapan tanah bibit bermutu dan jenis tanaman yang mudah tumbuh dapat
menhasilkan, mudah dicari dan diperbanyak di daerah sekitar tinggi
kandungn gizinya dan laku dijual. Kelima, pemeliharaan dengan pemupukan,
penyiraman pembersihan gulma dan pemberantasan hama penyakit .
Pemanfatan
hasil pekarangan juga perlu diperhatikan karena sering kali sering kali
dijumpai pemanenan hasil yang salah karena kurangnya pengetahuan
tentang tanda-tanda umur dan tanda pemanenen hasil yang benar.
Beberapa
petunjuk cara pemanenen hasil pekarang yang benar, yakni panenlah pada
saat yang tepat yaitu sudah cukup umur, dengan demikian jumlah nilai
gizi yang diperoleh akan cukup.
Panenlah dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman bila tidak akan kerusakan hasil panen.
Penenlah
sebanyak yang diperlukan sehari dengan demikian diperoleh bahan makanan
yang masih segar disamoing untuk mengatasi kebosanan menu yang
disajikan.
Sisakanlah beberapa tanaman untuk perbanyakan benih agar tanaman dapat berlangsung terus (kelestarian tanaman)
Selain itu, Pelalawan juga memiliki peluang agribisnis yang baik. Salah satunya tanaman manggis, salak pondoh dan durian.
Prospek
pengembangan agribisnis manggis sangat cerah meningkat perminat buah
ini di luar negeri banyak dan harganya relatif mahal.
Buah
manggis merupakan salah satu komoditas buah andalan Indonesia. Sejak
tahun 1970-an hingga sekarang permintaan ekspor meningkat terus sehingga
dapat menjadi andalan Indonesia.
Sumbangan ekspor buah manggis sangat besar dalam rangka meningkatkan devisa negara dan pendapatan petani.
Buah
manggis memiliki nilai ekonomi tinggi dan mempunyai prospek yang baik
untuk dikembangkan sebagai komoditas ekspor dan pesaingnya relatif
sedikit seperti Malaysia, Thailand dan Negara Amerika Latin.
Ekspor manggis menempati urutan pertama ekspor buah segar ke mancanegara kemudian diikuti oleh nanas dan jeruk.
Buah
manggis yang diperdagangkan di pasar ekspor sebagian besar berasal dari
kebun rakyat yang belum terpilihara baik dan sistem produksinya
bergantung pada alam (tradisional).
Meskipun penanganan budi daya dan pascapanen seadanya, ternyata mampu menembus pasar ekspor dalam jumlah yang cukup besar.
Bahkan
bisa bersaing dengan manggis negara lain. Kualitas buah manggis yang
berasal dari Indonesia pun sangat disukai konsumen dari Cina.
Permintaan
pasar ekspor buah manggis dari luar negeri dari tahun ketahun terus
meningkat, kecuali pada tahun 1998 mengalami penurunan karena krisis
moneter.
Berdasarkan data statistik Deptan, volume ekspor buah
manggis tahun 2002 sebanyak 6.512,528 ton dengan nilai 6.956.915 dollar
AS, mengalami peningkatan menjadi 9.304.511 ton dengan nilai 9.306.042
dolar AS tahun 2003 meningkat 42,8 persen.
Tujuan ekspor buah
manggis adalah Hongkong, Taiwan, Cina, Singapora, Arab Saudi, Uni Emirat
Arab, dan negara-negara Eropa yang akhir-akhir ini permintaan dari
Amerika serikat sangat tinggi.
Selain manggis, tanaman yang
memiliki prospek yakni salak pondoh. Tanaman salak walaupun rtermasuk
tanaman yang tidak mengandung resiko tinggi, tapi tetap diperlukan
pemeliharaan intendif agar buah yang dihasilkan kualitasnya baik.
Pada
beberapa kondisi, sering agar buah salak yang dihasilkan kualitasnya
baik. Pada beberapa kondisi, sering dijumpai petani yang menanamkan
salak tanamannya baik, tapi tidak dapat berbuah.
Selain itu,
tanaman salak ini tidak memerlukan banyak air. Kondisi krisis masa
tanaman ini akan berlangsung dari penanaman pertama sampai tahun kedua.
Hal ini disebabkan kondisi tanaman yang masih rentan terhadap kondisi
stres. Baik di musim-musim penghujan maupun kemarau.
Peluang
bisnis durian sangat bagus. Untuk pasar luar negeri pada tahun 1983-1987
dikirim ke negara Taiwan, Singapura, Malaysia dan Hongkong.
Dan
pada tahun 1989 permintaan meningkat ke negara Prancis, belanda, Brunei,
Australia, Saudi Arabia dan Jepang. Bahkan pada tahun 1999 di Jepang
harga durian dapat mencapai 10.000 yen (Rp700.000).
Peluang pasar
di Indonesia juga sangat bagus, harga durian berkualitas dapat mencapai
Rp30.000 per Kg. Sedangkan untuk buah durian dipasarkan dan kualitasnya
biasa-biasa saja mencapai Rp15.000 per buah. Selama ini pedagangan
durian lebih dikuasai oleh negara Thailand, hal ini disebabkan oleh mutu
buah yang bagus.
Padahal Indonesia dapat melakukan hal yang sama
apabila mutu ditingkatkan. Bahkan Indonesia memiliki varietas yang
beragam dan berbuah sepanjang tahun.
Dengan penanganan yang
profesional dan dibantu oleh kemudahan-kemudahan dari pemerintah durian
Indonesia mampu menguasai pasar dunia.
Tentunya pasar untuk
durian yang berbagai jenis ini dapat memberi kan peluang ekspor dengan
membudidayakannya lebih baik lagi. Nikmatnya durian Indonesia tidak
kalah dengan durian Monthong asal Thailand.
Dengan demikian
kenapa kita tidak mencoba untuk berupaya merebut pangsa pasar yang telah
terbentuk. Apabila kita bandingkan, keuntungan dari durian Monthong
ini, pada dasarnya adalah bentuk buah yang besar dan ketebalan isi
buahnya.
Jadi upaya masyarakat petani buah Indonesia untuk
membudidayakan lebih baik lagi. Hingga nantinya untuk pangsa pasar dalam
negeri seperti di supermarket, hypermart dapat dipromosikan dan dijual
dengan harga yang baik.
Dengan keunikan setiap daerah yang
menjadi sentra durian, maka pangsa pasar akan terlihat jelas. Karena
keunikan akan buah kita dapat bersaing dengan produk durian dari negara
lain.
Berani bersaing dengan mutu yang baik walau jenisnya bisa
dikatakan kecil, tetapi nikmat dan rasanya tentunya berbeda. Nikmatnya
berbisnis buah dimana di setiap kesempatan pasti ada peluang untuk
mencari peluang pasar yang baik, maka peluang ini harus dimanfaatkan
Pelalawan. |
0 komentar:
Posting Komentar